
Pentingnya Ekosistem Pendidikan dalam Kebijakan Merdeka Belajar
Oleh Arjun Indah Akhiroh, S.Pd (Kepala SDUT Walisongo)
Kurikulum Merdeka dan platform Merdeka Mengajar baru saja diluncurkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi. KurikulumMerdeka ini akan di terapkan di seluruh jenjang pendidikan baik PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Guna menanggapi tantangan baru dalam Kurikulum Merdeka, pada tanggal7 - 10 Februari 2022.Yayasan Walisongo Pencangaan Jepara mengadakan kegiatan in house training untuk menyambut kebijakan baru dalam dunia pendidikan tersebut.
Kegiatanin housetraining mutu diikuti oleh tiga orang guru dan satu kepala sekolah yang belum lama direkrut oleh Yayasan Walisongo untuk menjadi tenaga pendidik di SDUT Walisongo.
Dalam in house training itu. Guru dan kepala sekolah diberikan bekal bagaimana konsep dari Merdeka Belajar, dimana proses pendidikan anak harus sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam konsep merdeka belajar adalah Ekosistem Pendidikan, yaitu suatu lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung. Ekosistem pendidikan harus terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang bersinergi dan saling mendukung untuk terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif.
Pendidikan berawal dari lingkungan keluarga dimana orang tua tidak hanya memasrahkan saja anak-anaknya kepada pihak sekolah, akantetapijugaterlibataktifdalam proses pendidikananak.
Lingkungansekolahjugamerupakanfaktorpenentudariterciptanyaekosistempendidikan yang baik, merdekabelajardalamlingkungansekolahdapatterlaksanaapabilaadabeberapakomponenyaitu:
- Kepalasekolahpenggerak yang mengertisistempembelajaran di sekolah.
- Guru penggerak yang mengertikebutuhansiswa.
- Siswayang kreatif, cerdas, danberakhlakmulia.
- Komunitas di lingkungansekolah yang mendukung proses pembelajaran.
Apabilasemuafaktortersebutdapatterpenuhimakauntukmenciptakansekolahpenggerak yang dapatmenggerakkansekolahlainbukanlahsuatuhal yang sulitterwujud.
KebijakanMerdekaBelajaryang dicetuskanolehBapakNadiemMakarim, sebenarnyaterinspirasidariTigaKonsepLingkunganSekolah yang disampaikanoleh Ki HajarDewantarayaitu:
- Taman Siswadimanasekolahmerupakantempatbermainuntukbelajarsesuaikeinginan, minatdanbakatmereka.
- AmongdalamkonsepAmongsiswa di dalamlingkungansekolahharusdilayani,seorang guru dantenagakependidikanmemberikanpelayanandalam proses siswamenemukanminatdanbakatmereka.
- PamongdalamkonsepPamong, tugas guru dantenagakependidikanlainnyaberperansebagaifasilitatordan motivator bagisiswauntukmenemukan, tanpaharusmenjadipenentuarahminatdanbakatmereka.
Selainlingkungankeluargadanlingkungansekolah, lingkunganmasyarakat yang perduli, industri yang berperanaktif, organisasimasyarakatdanpemerintahjugamerupakansalahsatupenentuterwujudnyaekositempendidikan yang baikdansistempendidikan yang dapatmewujudkansalahsatucita-citadantujuanBangsa Indonesia sesuaiUndang-UndangDasar 1945 yaitu “MencerdaskanKehidupanBangsa”.